Bisnis VSI Yusuf Mansur

Money Game berkedok MLM Virtual Payment.

Bisnis VSI Ustad Yusuf Mansur. Diberdayakan oleh Blogger.

Bisnis Baru Yusuf Mansur, Membeli Ulang Indonesia

Website Bisnis VSI Yusuf Mansur kembali mengutip berita yang berhubungan dengan ustadz ini, setelah di awal kita membahas di artikel Marketing Plan Bisnis VSI yang dipelopori Ustadz Yusuf Mansur ternyata salah satu dari sekian banyak situs yang menawarkan bisnis ini dibidani oleh seorang penipu online kawakan bernama Yopan Prihadi. Bisa dibaca beberapa beritanya di Blog Yopan Prihadi Penipu.

Keraguan yang muncul tentang bisnis VSI yang tidak selektif memilih para calon marketing ataupun anggotanya semakin kuat dengan adanya berita Koperasi milik Ustadz ini belum mempunyai izin. Sebetulnya kalau dilihat dari sisi bisnis kami yakin niat ustadz baik, sayangnya beberapa mantan Leader Investasi Bodong VGMC beberapa gelintir berlindung dan mengalihkan investasinya mengikuti jejak Ustadz Yusuf Mansur.

Setelah gagal membuka usaha yang dinamai Patungan Usaha (PU), Ustadz Yusuf Mansyur tak kurang akal. Dia mengalihkan aset anggota PU ke dalam usahanya yang lain.

Kali ini Yusuf menebar pesona dengan menawarkan impian untuk membeli kembali Indonesia. Bahkan, dalam website www.patunganusaha.com, Yusuf Mansyur mencetak tebal dengan huruf kapital MEMBELI ULANG INDONESIA, yang katanya, "Insyaa Allah tidak pupus. Malah semakin membesar dengan izin Allah," tulisnya di laman website-nya.


Yusuf punya alasan untuk menarik investor agar menanamkan uangnya dan bergabung dalam koperasi yang dia beri label Koperasi Daqu itu. Katanya a little bit action atau aksi kecil mengakuisisi hotel di dekat Bandara Soekarno-Hatta, dengan dijadikan hotel milik umat, pasti berlanjut dan bisa di-copy paste alias dikembangkan ke bidang-bidang strategis lainnya.

Masih di laman situs yang bisa diakses secara terbuka itu, Yusuf pun menulis, "Kemaren kan, masalah, kalo mo narikin dana dari masyarakat, untuk usaha, bisnis, perdagangan, investasi. Beli-beli perusahaan, aset, yang tersisa, atau udah ada, atau yang sudah dikuasai asing. Sekarang, kita mulai bergerak lagi, melanjutkan apa yang sudah dimulai," tulisnya dengan sejumlah kata-kata yang disingkat.

Melalui koperasi, dia menyebutkan sebagai barang lama yang menemukan spirit baru dan lebih bertenaga. Sayangnya, koperasi yang didirikan langsung dalam dua bentuk jasa (usaha, bisnis, perdagangan, investasi) dan simpan pinjam (semiperbankan) itu belum mengantongi izin alias bodong. Koperasi Daqu yang digagas Yusuf Mansyur, yang beralamat di CBD Ciledug, itu belum didaftarkan ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Tangerang.

Kepala Dinas Disperindagkoppar Kota Tangerang, M. Noor, kepada Tempo, Rabu, 4 September 2013, menyatakan bahwa Koperasi Daqu belum didaftarkan ke dinasnya. "Saya sudah cek ke entri data, hingga hari ini tidak tercantum nama Koperasi Daqu itu," kata Noor.

Noor mengatakan, dari ratusan koperasi yang didaftarkan dan menjadi binaan Disperindagkoppar, Koperasi Daqu masih menjadi nama asing karena belum didaftarkan. "Kami sudah cek, tapi tidak muncul dalam database kami," ujar Noor.

Sayang pula soal ini, Yusuf belum bisa ditemui. Telepon genggamnya juga tidak aktif. Staf Koperasi Daqu, Farida, menjelaskan, sehubungan dengan ditutupnya Patungan Usaha, maka bosnya membuka koperasi. "Masyarakat bisa menjadi anggota (koperasi). Kalau yang sudah telanjur investasi di PU, asetnya akan diterbitkan dalam bentuk sertifikat modal koperasi (SMK), atau semacam lembar saham patungan usaha," kata Farida.

Farida mengatakan pihaknya menjamin uang anggota yang sudah masuk di PU tidak akan hilang. "Hanya saat ini masuk dalam SMK dengan satu lembarnya Rp 10 ribu, tinggal menghitung jika aset yang sudah ditanam maka tinggal mengalikan saja, nanti diketahui berapa lembar SMK-nya," kata Farida.

Tentang pembelian hotel di Bali oleh Yusuf Mansyur, Farida mengatakan tidak tahu-menahu. "Soal itu saya kurang tahu, sekarang Pak Ustadz belum bisa ke sini (kantor Koperasi Daqu) karena masih berduka, ibunya meninggal," ucap Farida.

Seandainya Bisnis VSI Yusuf Mansur betul-betul berniat demi kemaslahatan umat, orang-orang munafik yang sudah menyengsarakan puluhan ribu rakyat Indonesia seperti Yopan Prihadi tidak bisa ikut berlindung di dalam bisnis ini. Karena dari sepak terjang dan track recordnya yang sangat buram serta hitam, serta tidak ada tanggung jawab moral sedikitpun atas puluhan ribu korban penipuan yang diakibatkan blog pribadi Yopan Prihadi yang memberikan informasi angin surga seperti yang bisa kita lihat di blog vgmc-share.blogspot.com/ tempat bung Yopan Prihadi si penipu melakukan (PROVOKASI NEGATIF, PEMBODOHAN dan PEMBOHONGAN PUBLIK) saat malang melintang di bisnis Investasi Bodong VGMC.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Bisnis VSI Penipuan / Info VSI dengan judul Bisnis Baru Yusuf Mansur, Membeli Ulang Indonesia. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://bisnisvsiyusufmansur.blogspot.com/2013/09/bisnis-baru-yusuf-mansur-membeli-ulang.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Admin - Sabtu, 07 September 2013

1 Komentar untuk "Bisnis Baru Yusuf Mansur, Membeli Ulang Indonesia"

  1. saya tidak mengerti apa maksud dari tulisan ini..
    Ngambang gak bermakna..
    penulis PRO atau KONTRA, jadi saya gak paham....

    BalasHapus